Cara Memanfaatkan Purify dan Battle Spell Defensive Lainnya – Halo Sobat Borscht! Banyak pemain memakai Purify, Aegis, atau Sprint tanpa memahami konteks penggunaannya. Akibatnya, spell defensif yang seharusnya memberi keuntungan justru terbuang percuma. Untuk memaksimalkan spell ini, kamu harus memahami fungsi inti, momen penggunaan, dan keterbatasannya.
1. Purify: Lebih dari Sekadar Lepas CC
Asumsi yang perlu diluruskan:
“Purify dipakai saat sudah kena stun.”
Itu benar… tapi setengah benar. Purify bekerja paling efektif jika kamu memprediksi CC sebelum benar-benar mengunci kamu.
Kapan dipakai secara optimal:
- Sebelum Atlas atau Tigreal menutup jarak dengan Flicker + Ult.
- Saat kamu melihat Chou memulai langkah pertama Jeet Kune Do.
- Ketika Franco sudah menarik hook dan jalur hook menuju kamu jelas.
Mengapa ini penting:
Jika kamu menunggu terlalu lama, sebagian CC tidak bisa dihilangkan setelah efek penuh terjadi (contoh: suppress seperti Kaja). Jadi penggunaan prediktif jauh lebih bernilai.
Hero yang sangat cocok memakai Purify:
- Marksman immobile: Brody, Lesley, Melissa, Beatrix.
- Mage backline: Xavier, Yve, Pharsa.
- Tank yang perlu tetap hidup untuk buka map: Lolita, Minotaur.
Kontra-argumen terhadap asumsi umum:
Menyalahkan tim karena “nggak jagain backline” sering terjadi, padahal pemain sendiri yang memilih Flicker padahal musuh full CC. Spell yang salah lebih menentukan kekalahan daripada kurangnya proteksi.
2. Aegis: Perlindungan yang Sering Diremehkan
Banyak pemain merasa Aegis hanya berguna untuk hero lembek. Padahal efeknya sangat kuat dalam duel 1v1 dan clutch fight.
Konteks terbaik Aegis:
- Saat melawan assassin burst cepat seperti Saber, Hayabusa, Joy.
- Ketika kamu butuh survive 0.5 detik tambahan agar support bisa heal.
- Marksman yang butuh trade di gold lane melawan harass kuat.
Nilai strategis:
Aegis sering kali membuat musuh overcommit. Mereka mengira kamu sudah pasti mati, lalu terjebak karena shield menyelamatkanmu cukup lama hingga tim bisa counter-engage.
Celah asumsi yang perlu diuji:
“Aegis kalah dari Sprint.” Tidak selalu. Sprint mencegah situasi buruk, Aegis memenangkan pertarungan yang sudah terjadi.
3. Sprint: Mobilitas Sebagai Pertahanan
Sprint bukan hanya lari cepat—ini adalah alat reposisi yang sangat kuat di meta penuh CC.
Gunanya bukan hanya kabur:
- Menghindari skill skillshot (hook, stun Xavier, lane control Yve).
- Mengubah arah kite ketika dikejar jungler.
- Membuat marksman bisa tetap menembak sambil reposition.
Sprint memberi nilai ekstra pada hero yang membutuhkan pergerakan sambil menghasilkan damage.
Hero yang mendapatkan penguatan luar biasa dari Sprint:
- Melissa
- Karrie
- Brody
- Wanwan (meskipun sudah mobile, Sprint membuatnya lebih sulit dikunci)
Perspektif alternatif:
Daripada menganggap Sprint sebagai alat bertahan, lihatlah sebagai alat menjaga positioning, yang secara tidak langsung mencegah kondisi bahaya terjadi.
4. Flameshot: Battle Spell Defensif yang Sering Salah Difahami
Flameshot bukan hanya alat untuk last hit jauhan. Dipakai defensif, ia sangat kuat untuk:
- Mendorong assassin mendekat sehingga posisi kamu aman.
- Membatalkan dash musuh tertentu (sekadar menggeser jarak bisa menyelamatkanmu).
- Mengunci vision lawan saat duel jarak jauh.
Asumsi yang keliru:
“Flameshot itu spell agresif.”
Nyatanya, 70% penggunaan Flameshot tingkat tinggi justru defensif.
5. Vengeance: Efektif Jika Musuh Bergantung pada Burst dan Basic Attack
Vengeance sering diremehkan karena tidak se-fleksibel spell lain. Padahal jika musuh memakai:
- Claude, Bruno, Moskov
- Aamon, Joy, Gusion
- Fighter burst cepat (like Paquito)
Vengeance bisa mengubah kita menjadi “damage reflector berjalan”.
Tapi kamu harus hati-hati: spell ini berguna hanya jika kamu benar-benar berada di tengah damage lawan. Salah timing, habis begitu saja.
6. Cara Menentukan Battle Spell Defensif Secara Objektif
Alih-alih hanya mengikuti meta, gunakan 3 indikator berikut:
A. Apa bentuk ancaman terbesar musuh?
- CC keras → Purify
- Burst 0.2 detik → Aegis
- Penetrasi backline → Sprint
- Dive berulang → Vengeance
B. Apakah hero kamu punya mobilitas bawaan?
- Hero tanpa dash harus lebih bergantung pada Sprint atau Purify.
- Hero dengan dash bisa menghemat spell untuk situasi lain.
C. Seberapa sering kamu harus reposisi dibanding bertahan?
- Jika butuh reposition → Sprint
- Jika butuh survive trade → Aegis
- Jika butuh keluar dari CC → Purify
Evaluasi ini lebih berguna daripada sekadar mengikuti rekomendasi item otomatis.
7. Kesalahan Umum Pemain Saat Menggunakan Spell Defensif
- Menganggap spell defensif sebagai “penyelamat pasrah”, bukan alat proaktif.
- Menggunakannya terlalu terlambat (terutama Purify dan Aegis).
- Memilih Spell berdasarkan kebiasaan, bukan komposisi musuh.
- Menganggap spell sama pentingnya di early, mid, dan late (padahal efeknya sangat situasional).
Leave a Reply