Perbedaan Desain Level di The Sims dan Roblox

·

Perbedaan Desain Level di The Sims dan Roblox – Halo Sobat Borscht! Dalam dunia game modern, desain level menjadi elemen penting yang menentukan pengalaman bermain seorang gamer. Desain level bukan sekadar tentang tampilan visual, tetapi juga bagaimana ruang dalam game dirancang untuk mendukung interaksi, kreativitas, serta cerita yang ingin disampaikan. Dua game besar — The Sims dan Roblox — sama-sama menawarkan dunia yang bisa dibangun dan dijelajahi pemain, namun dengan filosofi dan pendekatan desain level yang sangat berbeda. Mari kita bahas secara mendalam perbedaan keduanya.


1. Konsep Dasar Desain Level

Perbedaan pertama dan paling mendasar antara The Sims dan Roblox terletak pada tujuan utama desain level-nya.

The Sims menggunakan desain level yang berfokus pada simulasi kehidupan. Dunia dalam The Sims dirancang agar menyerupai lingkungan nyata: rumah, taman, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas umum. Semua elemen diatur untuk mendukung aktivitas sehari-hari para karakter (Sims). Setiap ruang memiliki fungsi spesifik — dapur untuk memasak, kamar tidur untuk beristirahat, ruang tamu untuk bersosialisasi, dan sebagainya.

Sebaliknya, Roblox tidak memiliki satu pola desain level tunggal. Karena merupakan platform game kreasi pengguna, desain level di Roblox bisa berbeda-beda tergantung kreatornya. Ada level yang berupa kota futuristik, taman bermain, sekolah, medan perang, hingga simulasi dunia fantasi. Dengan kata lain, Roblox tidak membatasi kreativitas pemain — setiap level bisa menjadi apa pun, tergantung visi pembuatnya.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Desain level realistis dan berfungsi mendukung simulasi kehidupan.
  • Roblox: Desain level bebas dan bergantung pada imajinasi pembuatnya.

2. Struktur dan Tata Ruang

Dalam The Sims, struktur level sangat teratur dan hierarkis. Pemain membangun rumah atau bangunan dengan sistem lantai, dinding, dan furnitur yang sudah memiliki aturan fisik tertentu. Objek harus ditempatkan sesuai grid, dan ruangan dibatasi oleh logika arsitektur. Ini membuat setiap bangunan terasa nyata dan terukur.

Misalnya, jika pemain ingin membangun rumah dua lantai, mereka harus menyesuaikan tangga, plafon, serta tata letak ruangan agar tetap fungsional. Elemen ruang di The Sims mengikuti prinsip desain interior dan arsitektur dunia nyata.

Sedangkan di Roblox, tata ruang jauh lebih bebas dan eksperimental. Roblox Studio memberi pemain kebebasan penuh untuk membentuk dunia tiga dimensi tanpa batas fisik yang ketat. Tidak ada keharusan mengikuti grid atau aturan fisika realistis. Pemain bisa membuat lantai melayang, ruangan tanpa gravitasi, atau bahkan dunia yang sepenuhnya abstrak.

Bagi sebagian orang, kebebasan ini menjadi daya tarik utama Roblox, karena memungkinkan kreativitas yang tidak bisa dilakukan di The Sims.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Struktur ruang realistis dan mengikuti logika dunia nyata.
  • Roblox: Tata ruang bebas, dapat melanggar hukum fisika dan realitas.

3. Tujuan Desain Level

Dalam The Sims, desain level bertujuan untuk mendukung kehidupan karakter. Rumah dan lingkungan bukan sekadar latar, melainkan wadah aktivitas sosial, emosional, dan ekonomi Sims. Pemain mendesain ruang agar karakter dapat berinteraksi dengan lancar — misalnya, menempatkan meja makan agar keluarga bisa berkumpul, atau menata ruang kerja agar produktivitas meningkat.

Sementara di Roblox, tujuan desain level lebih berorientasi pada gameplay dan pengalaman pengguna. Level di Roblox dirancang sesuai genre game-nya:

  • Dalam game Obby (Obstacle Course), desain level difokuskan pada tantangan parkour dan rintangan.
  • Dalam game Roleplay, fokusnya pada suasana kota atau sekolah tempat pemain berinteraksi.
  • Dalam Simulator atau Tycoon, desainnya diarahkan pada sistem progres dan ekonomi.

Jadi, kalau di The Sims desain level mengarah pada simulasi kehidupan pribadi, di Roblox desain level mengarah pada penciptaan dunia interaktif yang bisa dimainkan bersama.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Desain level mendukung narasi dan rutinitas kehidupan.
  • Roblox: Desain level menyesuaikan jenis gameplay dan kreativitas komunitas.

4. Peran Pemain dalam Desain

Baik The Sims maupun Roblox memberi pemain kesempatan untuk berkreasi, tetapi dalam kadar yang berbeda.

Di The Sims, pemain berperan sebagai arsitek dan perancang interior. Mereka dapat membangun rumah dari nol, memilih gaya desain, warna, serta dekorasi. Namun, tetap dalam batas sistem yang disediakan EA/Maxis. The Sims tidak mengizinkan pemain menulis kode atau memodifikasi fisika dunia secara langsung — semua dilakukan lewat antarmuka visual.

Sedangkan di Roblox, pemain bisa menjadi developer sejati. Melalui Roblox Studio, pengguna dapat memprogram interaksi, menulis skrip, membuat efek khusus, bahkan mengembangkan mekanik permainan sepenuhnya. Desain level di Roblox bukan hanya soal bentuk dan tampilan, tetapi juga bagaimana dunia itu berfungsi dan bereaksi terhadap pemain.

Karena itu, Roblox sering dianggap sebagai jembatan antara pemain dan pengembang game profesional.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Pemain sebagai desainer visual dan kreator ruang hidup.
  • Roblox: Pemain sebagai pengembang dan pemrogram dunia virtual.

5. Gaya Visual dan Estetika

Dari sisi estetika, The Sims dan Roblox juga berbeda jauh.

The Sims mengusung gaya visual semi-realistis. Walaupun tidak se-realistis game simulasi modern, tekstur dan modelnya cukup mendekati kehidupan nyata. Warna lembut, pencahayaan natural, dan desain furnitur realistis membuat suasana terasa hangat dan hidup. Fokusnya adalah kenyamanan visual dan nuansa rumah tangga.

Roblox, di sisi lain, cenderung bergaya bloky dan modular. Karakter dan objek berbentuk sederhana, mirip LEGO, dengan warna cerah dan kontras tinggi. Namun, keunggulan Roblox adalah fleksibilitas — kreator bisa mengubah gaya visual sesuai kebutuhan: dari kartun, fantasi, hingga pseudo-realistis dengan bantuan efek pencahayaan modern seperti Global Illumination dan Shadow Mapping.

Dengan kata lain, Roblox tidak memiliki “gaya baku”, karena setiap game di dalamnya bisa tampil berbeda total.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Visual semi-realistis dengan fokus pada keindahan rumah dan kehidupan.
  • Roblox: Visual bervariasi tergantung kreator, lebih bebas dan eksperimental.

6. Interaktivitas Lingkungan

Interaktivitas merupakan aspek penting dari desain level yang memengaruhi bagaimana pemain berinteraksi dengan dunia game.

Dalam The Sims, interaktivitas bersifat terarah dan logis. Pemain dapat mengklik objek untuk melakukan tindakan tertentu: duduk di sofa, memasak di dapur, atau menonton televisi. Setiap interaksi memiliki animasi dan efek yang realistis. Lingkungan berfungsi sebagai perpanjangan dari rutinitas kehidupan.

Sebaliknya, di Roblox, interaktivitas bisa tak terbatas. Kreator dapat menentukan apakah pemain bisa melompat, menembak, terbang, atau bahkan memanipulasi dunia di sekitar mereka. Level di Roblox bisa menjadi arena kompetitif, tempat sosial, atau eksperimen sains — tergantung pada skrip yang dibuat developer.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa The Sims mengedepankan kontrol yang terarah, sedangkan Roblox mengutamakan eksplorasi dan kebebasan bereaksi.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Interaksi realistis dan terbatas sesuai logika dunia nyata.
  • Roblox: Interaksi fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kreativitas pembuatnya.

7. Dampak Desain Level terhadap Pemain

Perbedaan desain level antara The Sims dan Roblox juga memengaruhi cara pemain merasakan dunia game.

Dalam The Sims, pemain cenderung fokus pada penciptaan cerita dan hubungan emosional. Desain level yang realistis membantu mereka merasa terhubung dengan karakter dan dunia virtual. Setiap ruangan mencerminkan kepribadian penghuninya — menciptakan rasa memiliki.

Sementara di Roblox, desain level menjadi sarana kolaborasi sosial dan kreativitas komunitas. Pemain tidak hanya menjelajahi dunia buatan orang lain, tetapi juga berinteraksi, bekerja sama, atau bersaing di dalamnya. Desain level di Roblox lebih menekankan ekspresi diri kolektif daripada simulasi personal.

Kesimpulan bagian ini:

  • The Sims: Desain level membentuk pengalaman emosional dan naratif.
  • Roblox: Desain level membentuk pengalaman sosial dan kolaboratif.

8. Kesimpulan

Pada akhirnya, perbedaan desain level antara The Sims dan Roblox mencerminkan dua filosofi desain game yang berbeda.

  • The Sims mengajarkan pemain tentang struktur, fungsi, dan keseimbangan dunia nyata melalui desain level yang realistis dan teratur. Dunia yang diciptakan memiliki logika kehidupan, dan ruang-ruangnya dirancang untuk mendukung cerita pribadi setiap karakter.
  • Roblox, sebaliknya, menawarkan kebebasan tanpa batas. Desain level bukan sekadar tentang ruang fisik, tetapi tentang imajinasi, mekanik gameplay, dan interaksi sosial. Roblox memberi pemain peran lebih besar sebagai pencipta dunia, bukan hanya penghuni.

Keduanya sama-sama penting dalam evolusi dunia game. The Sims memperlihatkan bagaimana realisme dan struktur bisa menciptakan kedalaman emosional, sementara Roblox membuktikan bahwa kreativitas dan kebebasan desain dapat melahirkan ekosistem virtual yang terus berkembang.

Dari perspektif desain level, The Sims adalah dunia yang meniru kenyataan, sedangkan Roblox adalah kenyataan yang diciptakan ulang oleh imajinasi pemain.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *